Nafas

NAFAS PENYALURAN MERPATI PUTIH.




Setelah empat bulan belajar mengolah nafas dasar di tingkat dasar satu kini saatnya melakukan ujian kenaikan tingkat ke dasar dua. Pagi hari Minggu di bulan Juni 1993 dengan melakukan maraton telanjang kaki murid-murid PPS Merpati Putih mulai berlari meninggalkan Gedung Depdiknas Senayan menuju bundaran Hotel Indonesia. Jarak satu kali arah ini kurang lebih 4km. Lalu berputar kembali ke Senayan. Jadi begitu balik sampai di Gedung Depdiknas Senayan jarak yang ditempuh menjadi 8 km.
Masih dalam keletihan yang begitu menguras tenaga, setiap murid PPS Merpati Putih mengambil gagang pompa dragon ukuran 1 R- 2 R , beton buis cor-coran semen, balok es, kayu jati ukuran ubin 20×20 cm, kikir besi dan menaruh di tempat tatakan yang telah disediakan. Sebelum giliran memukul dan mematahkan benda keras itu,  sehat belum menjadi praktisi reiki melakukan olah nafas penyaluran sebagai bekal menghimpun tenaga kembali, yang telah hilang karena berlari maraton untuk persiapan memukul benda keras itu.
Dengan mengambil sikap kuda-kuda tangguh, tangan kanan kiri dikejangkan sambil tarik nafas melalui hidung dan buang melalui mulut mendesis sebanyak 3 kali ulangan, konsentrasi kepada sasaran yang hendak dipecahkan serta memvisualkan bahwa benda keras itu adalah benda lembek yang mudah patah, maka satu persatu murid PPS Merpati Putih melakukan pemukulan benda keras itu dan semuanya bisa dipecahkan atau dipatahkan.
Atraksi mematahkan benda keras ini merupakan ujian standar di setiap tingkatan PPS Merpati Putih di samping ujian teori tertulis. Di setiap tingkatan selalu dilatih mengolah nafas dengan postur tubuh membungkuk, bersimpuh, push-up, kaki selonjor kedepan baik kaki kanan atau kiri. Juga posisi push-up miring badan (perhatikan gerakan Yoga) yang bermacam-macam gerakannya. Latihan ini dilakukan dengan menahan nafas-menarik nafas-tahan nafas-membuang nafas-tahan nafas lagi sambil badan dikejangkan mulai dari leher hingga kedua kaki dengan kedua mata ditutup.
Setelah kita menguasai nafas dasar maka latihan berikutnya adalah nafas penyaluran, dimana kita menyalurkan tenaga yang telah kita peroleh sewaktu pelaksanaan latihan nafas dasar dengan menyalurkannya ke anggota badan sendiri ( kaki, tangan dan kepala) dengan membuat gerakan yang sangat perlahan serta penuh konsentrasi. Adapun nafas penyaluran ada 5 macam yaitu:
1. Nafas Garuda
2. Nafas Dorong Tarik.
3. Nafas Kombinasi.
4. Nafas Pengarahan.
5. Nafas Listrik.
Dalam melaksanakan latihan penyaluran ini yang perlu diperhatikan ialah selama membuat gerakan, nafas ditahan di dada, sekali tarik nafas dapat melakukan beberapa kali gerakan sesuai kemampuan kita dan tidak memaksakan diri.
a. Nafas Garuda > dengan sikap duduk bersila tumpang kaki, tangan dilipat di depan dada, telapak tangan saling mendorong. Lalu buang nafas melalui mulut-tahan nafas 5 sampai 10 detik (sesuai kemampuan murid) di dada lalu pejamkan mata kedua telapak tangan saling mendorong kedepan sekuat mungkin (rasakan seakan-akan di depan kita ada pintu baja yang tebal sulit dibuka).
Sambil terus mendorong telapak tangan kanan/kiri mulai direntangkan ke samping kanan/kiri sepelan mungkin dan seluruh badan tetap kejang menahan nafas.  Ketika rentangan ke-2 tangan sudah di kanan/kiri badan tarik lagi kebelakang badan sehingga dada terbuka lebar, mulai gerakan pelan-pelan kedepan dada mengulangi gerakan semula, masih tetap tahan nafas badan tetap kejang mulai pelan-pelan membuang nafas berdesis melalui mulut.
b. Nafas Dorong Tarik > dengan sikap badan berdiri dengan kuda-kuda tengah, kedua tangan lurus keatas, telapak tangan menghadap kedepan. Pelan-pelan badan dibungkukkan sambil membuang nafas melalui mulut-tahan nafas 5 detik-mulai tegakkan badan sambil tarik nafas melalui hidung-tahan nafas didada dan kepalkan tangan/jari ruas per ruas. Badan tetap mengejang pejamkan mata, tarik tangan kebawah pelan-pelan dan tangan mengepal di samping pinggang menghadap ke atas.
Dorong tangan lurus kedepan sambil diputar sehingga kepalan tangan menghadap ke bawah. Bayangkan seolah-olah kita mendorong barang yang sangat berat. Tarik kembali kebelakang seolah-olah menarik barang yang sangat berat. Lakukan dorong tarik beberapa kali (semampu kita) lalu buang nafas dengan posisi mendorong tangan ke depan.
c. Nafas Kombinasi > dengan sekap berdiri dengan kuda-kuda tengah. Kedua tangan lurus keatas posisi telapak tangan menghadap kedepan. Lalu bungkukkan badan badan sambil buang nafas-tahan 5 detik. Pelan-pelan tegakkan badan sambil tarik nafas-tahan nafas di dada dan kepalkan jari tangan ruas per ruas mata lalu dipejamkan. Tarik tangan kebawah pelan-pelan dan seluruh tubuh tetap kejang sambil tangan mengepal di samping pinggang menghadap ke atas.
Dorong tangan kedepan sambil badan diputar sehingga kepalan tangan menghadap ke bawah. Buka kepalan tangan ruas per ruas dengan tangan direntangkan ke samping sepelan mungkin dan seluruh badan tetap kejang. Lalu liukkan tangan sejauh mungkin ke belakang kemudian didorong ke depan kembali melalui samping pinggang.
Setelah tangan lurus, kembali dikepalkan ruas per ruas. Kepalan tangan ditarik lagi ke samping pinggang sambil diputar sehingga kepalan tangan menghadap keatas. Pelan-pelan tangan didorong kedepan mengulangi gerakan semula masih dalam kondisi tahan nafas semampunya lalu nafas dibuang melalui mulut.
d. Nafas Pengarahan > dengan posisi berdiri kuda-kuda depan kaki kiri di depan. Tangan kanan disorong tiga kali ke depan, jari-jari terbuka lalu tangan kiri berada di depan. Posisi telapak tangan serong ke dalam. Mulai tarik nafas-tahan 5 detik- tangan kanan ditarik ke atas digenggam ruas per ruas.
Lalu tangan dibawa ke bawah dibuka ruas per ruas untuk merasakan apakah seluruh tubuh sudah cukup tegang/kaku. Berikutnya jari tangan digenggam ruas per ruas lagi setelah itu dibuka lagi ruas per ruas. Masih dalam posisi menahan nafas semampunya. Jika dirasa sudah cukup mampu lalu buang nafas melalui mulut mendesis sambil tangan di bawa keatas.
e. Nafas Listrik > dengan posisi berdiri dengan kuda-kuda tengah, kedua tangan lurus ke atas telapak tangan menghadap ke depan. Pelan-pelan bungkukkan badan sambil buang nafas melalui mulut-tahan 5 detik-lalu tegakkan badan sambil tarik nafas melalui hidung-tahan nafas di dada kepalkan jari tangan ruas per ruas diikuti mata terpejam.
Silangkan kedua lengan di depan dada tangan kanan di dalam, tangan kiri di luar. Tangan menghadap ke dalam. Bungkukkan badan sehingga kepala lebih rendah dari pantat. Putarkan tangan sehingga tangan menghadap ke bawah. Dua lengan tidak saling bersentuhan. Tahan posisi ini semampunya sambil menahan nafas.Jika dirasa sudah cukup pelan-pelan buang nafas melalui mulut mendesis.
Apabila kita sudah menguasai nafas dasar maka untuk membuat mahir nafas penyaluran tidak harus mengulangi seluruh rangkaian dari pola nafas dasar. Semakin lama kita mampu menahan nafas, semakin pelan kita melaksanakan gerakan dan semakin keras kita mengejangkan seluruh otot tubuh, akan mendapatkan manfaat yang lebih besar untuk kesehatan tubuh asalkan dalam latihan ini tidak memaksakan diri. Setiap membuang nafas bersamaan dengan membuka kepalan tangan.
Begitulah hidup sehat sebelum menjadi praktisi reiki bersama teman-teman seperguruan PPS Merpati Putih melakukan latihan olah nafas. Memang capai sekali latihan yang menguras tenaga ini. Tapi manfaat ke depannya adalah mendapatkan kelenturan otot, kepekaan tubuh karena ada getaran energi yang keluar dari tubuh serta disiplin dalam latihan akan membuat kita tidak mudah patah semangat dalam menghadapi kerasnya hidup ini.
Seiring berjalannya waktu latihan PPS Merpati Putih, ada khabar Reiki mulai masuk ke Indonesia tahun 1996. Teknik penyembuhan Reiki begitulah orang menyebutnya, berasal dari Jepang. Sebagai praktisi tenaga dalam ( PPS Merpati Putih) yang sudah mahir menguasai teknik pernafasan, dengan mudah pula menyerap teknik Reiki.
Sebab tubuh energi yang sudah terbentuk di kala menjadi Praktisi PPS Merpati Putih akan mudah pula menyerap Energi Reiki melalui penyelarasan/inisiasi. Sahabat sehat dengan kundalini reiki yang sama-sama pernah belajar Silat Merpati Putih pun mengakui bahwa modal dasar pernapasan sudah ada, maka tinggal menggandakan power energi untuk praktek reiki.