Kamis, 01 Maret 2012

Energi 5 Elemen: Rahasia Pernafasan untuk Kesehatan dan Umur Panjang

Manfaat Pernafasan Sehat untuk Kesehatan dan Umur Panjang


Pernafasan sehat telah lama dipelajari oleh umat manusia. Salah satu ilmu pernafasan kuno yang telah berumur ribuan tahun adalah teknik pernafasan Prana atau Pranayama yang biasanya dilakukan bersama Yoga Asanas. Selain itu, orang-orang yang mempelajari ilmu silat, kung fu, dan Tai Chi juga mempelajari ilmu pernafasan. Secara kebetulan, saya mendapat beberapa buku referensi Yoga Patanjali Sutra yang membahas mengenai pernafasan dari teman akrab saya, sehingga dapat menambah kelengkapan penelitian saya tentang manfaat pernafasan berdasarkan analisa energi 5 Elemen.

Hubungan Umur dengan Frekuensi Pernafasan:

Praktisi Yoga yang biasa disebut dengan Yogi percaya bahwa umur manusia ditentukan oleh jumlah tarikan nafasnya. Oleh sebab itu, salah satu cara memperpanjang umur adalah dengan memperpanjang nafas. Hal ini didukung juga oleh hasil penelitian ilmiah dengan hasil sebagai berikut:
  • Anjing mempunyai frekuensi bernafas 50 kali per menit. Usianya kira-kira 14 tahun.
  • Kuda mempunyai frekuensi bernafas 35 kali per menit. Usianya kira-kira 29 – 30 tahun.
  • Gajah mempunyai frekuensi bernafas 20 kali per menit. Usianya bisa mencapai 100 tahun.
  • Kura-kura mempunyai frekuensi bernafas 5 kali per menit. Itulah sebabnya usia kura-kira bisa mencapai 400 tahun.
  • Ular bahkan lebih rendah lagi dengan frekuensi bernafas 2 – 3 kali per menit. Usia ular bisa mencapai 500 – 1.000 tahun. Luar biasa, Bukan?
  • Bila seorang pria sehat mempunyai frekuensi bernafas 14 – 16 kali per menit. Berapakah perkiraan umurnya? Silahkan hitung sendiri. Kalau perhitungan saya, seharusnya bisa mencapai 150 tahun. Tetapi umumnya manusia meninggal di bawah usia 100 tahun. Apa sebabnya?

Analisa Energi 5 Elemen pada Pernafasan Manusia:

Hasil analisa menunjukkan bahwa pernafasan sehat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu frekuensi pernafasan, dan pola pernafasan. Mari kita bahas satu per satu.
Frekuensi Pernafasan:
Frekuensi bernafas manusia bisa berbeda antara 1 daerah dengan daerah lain. Orang Hunza yang hidup di pegunungan Kaukasus dikabarkan mempunyai usia rata-rata di atas 100 tahun. Yogi, sebutan bagi praktisi Yoga, juga dikabarkan mempunyai usia yang panjang.
Orang Hunza:
Dari analisa energi yang saya lakukan, orang Hunza mempunyai frekuensi bernafas antara 4 – 6 kali per menit. Hal ini berarti orang Hunza menarik nafas rata-rata 4 – 6 detik, dan mengeluarkan nafas rata-rata 4 – 6 detik juga. Polanya adalah 4-4, 5-5, atau 6-6. Orang Hunza menarik nafas panjang dan dalam, seluruh paru-paru terisi penuh sehingga tubuh bagian atas menjadi tegak.
Praktisi Yoga:
Yogi atau praktisi Yoga mempunyai frekuensi bernafas antara 3 – 4 kali per menit. Yogi biasanya bernafas dengan pola tarik-tahan-keluarkan-tahan. Dengan asumsi demikian, berarti Yogi rata-rata menarik nafas 4 – 5 detik, menahan nafas 4 – 5 detik, mengeluarkan nafas 4 – 5 detik, dan menahan nafas 4 – 5 detik juga. Polanya adalah 4-4-4-4 atau 5-5-5-5. Yogi juga akan menarik nafas yang panjang dan dalam sehingga seluruh paru-paru terisi penuh.
Pola Pernafasan Manusia Biasa:
Bagaimana dengan manusia biasa? Frekuensi bernafas antara orang yang satu bisa sama dengan orang yang lain yaitu 14 – 16 kali per menit, tetapi panjang nafasnya bisa berbeda. Orang yang bernafas lebih dalam akan lebih sehat dibandingkan orang yang bernafas pendek. Usia juga mempengaruhi, karena semakin bertambah usia seseorang, ia cenderung bernafas semakin pendek. Pola bernafas ini terjadi secara otomatis tanpa kita sadari. Berikut ini perbandingannya:
  • Bayi, anak usia tahun, dan remaja usia 15 tahun menarik nafas selama 3 detik, dan mengeluarkan nafas kurang dari 0,5 detik, dan berhenti bernafas kurang dari 0,5 detik. Polanya kira-kira 3-0,1-0,5.
  • Orang dewasa berusia 21 tahun menarik nafas selama 2 detik, tetapi mengeluarkan nafas lebih lama, yaitu kira-kira 0,5 detik, dan berhenti  bernafas kira-kira 0,5 detik. Polanya kira-kira 2-0,5-0,5.
  • Orang dewasa berusia 30 tahun menarik nafas selama 1 detik, tetapi mengeluarkan nafas dan menahan nafas lebih lama dari orang berusia 21 tahun. Polanya kira-kira 1-0,5-1,5.
  • Orang dewasa berusia 35 tahun menarik nafas kira-kira 0,5 detik, mengeluarkan nafas kira-kira 0,5 detik, dan kemudian berhenti bernafas kira-kira 2 detik. Polanya kira-kira 0,5-0,5-2.
Penurunan waktu menarik nafas ini akan terus berlangsung sejalan dengan bertambahnya usia hingga mencapai 0,1 detik saja ketika usia mencapai 50 tahun ke atas. Hal ini akan menyebabkan paru-paru, darah, pembuluh darah, dan organ-organ tubuh lainnya seperti otot, saraf, otak, dan panca indra, menyerap semakin sedikit oksigen dan menyimpan semakin banyak CO2. Hal ini menyebabkan kondisi tubuh menjadi semakin asam, semakin tidak sehat, dan semakin lemah. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan tidur terganggu, karena paru-paru dan otak kekurangan oksigen selama tidur. Tidur juga akan menjadi lebih singkat.

Melakukan Pernafasan Sehat 5 Elemen yang Praktis dengan Pola 5-5:

Salah satu cara melakukan pernafasan sehat yang praktis adalah dengan pola pernafasan sehat 5 Elemen 5-5. Caranya, kita menarik nafas panjang dengan santai kira-kira 5 detik sampai seluruh paru-paru kita terisi udara. Hal ini mengakibatkan paru-paru menjadi penuh, dan otomatis punggung kita akan menjadi terdorong ke belakang menjadi lebih tegak. Hal ini juga akan mencegah punggung menjadi bungkuk pada orang lanjut usia.
Setelah itu, keluarkan nafas perlahan-lahan selama 5 detik juga dengan santai. Selanjutnya, tarik nafas lagi selama 5 detik, dan keluarkan lagi selama 5 detik. Hal ini dapat kita lakukan sambil duduk, berjalan, bekerja, berolahraga, dsb. Jadi tidak perlu waktu khusus. Manfaatkan waktu dan kegiatan yang kita lakukan sehari-hari.

Efek Pernafasan Biasa dan Tidak Sehat:

Apa saja efek pernafasan tidak sehat? Saya akan membahasnya dari sisi energi 5 Elemen.
Dengan pola bernafas seperti bayi sampai usia 15 tahun, yaitu menarik nafas selama 3 detik, ada 3 elemen yang bertambah sehat, yaitu elemen ketiga Api, elemen kedua Air, dan elemen pertama Bumi. Indeks Manfaat keseluruhan adalah +3, dengan Indeks Manfaat pada masing-masing elemen +1.
Dengan pola bernafas seperti orang dewasa 21 tahun, yaitu menarik nafas selama 2 detik, ada 2 elemen yang bertambah sehat, yaitu elemen kedua Air, dan elemen pertama Bumi. Indeks Manfaat keseluruhan adalah +2, dengan Indeks Manfaat pada masing-masing elemen +1.
Dengan pola bernafas seperti orang dewasa 30 tahun, yaitu menarik nafas selama 1 detik, hanya ada 1 elemen yang bertambah sehat, yaitu elemen pertama Bumi dengan Indeks Manfaat +1.
Dengan pola bernafas seperti orang dewasa 35 tahun, yaitu menarik nafas selama 0,5 detik, tidak ada lagi elemen yang bertambah sehat.
Dengan pola bernafas seperti orang berusia 50 tahun, yaitu menarik nafas selama 0,1 detik, maka ada 2 elemen yang mulai sakit, yaitu elemen kedua Air dan elemen pertama Bumi. Indeks Manfaat keseluruhan bernilai negatif, yaitu -6. Indeks Manfaat untuk elemen Air = -3, dan Indeks Manfaat untuk elemen Bumi = -3.

Manfaat Pernafasan Sehat 5 Elemen dengan Pola 5-5:

Apa saja manfaat yang akan kita rasakan dengan cara ini? Berikut ini manfaatnya dari sisi energi 5 Elemen.
Frekuensi Bernafas Bertambah Lambat:
Dengan pola 5-5, maka menarik nafas dilakukan 5 detik, dan mengeluarkan nafas juga dilakukan selama 5 detik. Frekuensi bernafas akan menjadi 6 kali per menit, yaitu 60 detik dibagi (5+5) detik. Dengan demikian, diharapkan umur manusia dapat bertambah panjang. Tetapi tentu kita juga harus tetap ingat bahwa umur kita semua berada di tangan Tuhan. Kita hanya bisa berusaha sebaik-baiknya, tetapi Tuhan yang menentukan.
Paru-Paru, Darah, dan Organ Tubuh Bertambah Sehat:
Paru-paru dan darah semakin banyak menyerap Oksigen dan mengeluarkan CO2. Dari analisa energi, penyerapan Oksigen meningkat kira-kira 4 kali jika dibandingkan dengan pola bernafas bayi dan remaja 15 tahun. Bila dibandingkan dengan orang dewasa 35 tahun, penyerapan Oksigen meningkat kira-kira 10 kali. Bila dibandingkan dengan orang berusia 50 tahun, penyerapan Oksigen meningkat kira-kira 20 kali.
Dengan meningkatnya penyerapan Oksigen, organ-organ tubuh juga menjadi bertambah sehat seperti otot, saraf, jantung, otak, mata, telinga, dan organ-organ tubuh lainya.
Dari analisa energi 5 Elemen, maka dengan pernafasan yang benar, maka seluruh elemen akan disehatkan dengan Indeks Manfaat +15. Indeks Manfaat untuk elemen pertama Bumi = +3. Indeks Manfaat untuk elemen kedua Air = +3. Indeks Manfaat untuk elemen ketiga Api = +3. Indeks Manfaat untuk elemen keempat Udara = +3. Indeks Manfaat untuk elemen kelima Ether = +5.
Selain itu, dengan bernafas panjang, paru-paru menjadi lebih berkembang, sehingga tubuh bagian atas menjadi lebih tegak. Ini akan mencegah tubuh menjadi bungkuk pada orang lanjut usia.
Stres Berkurang, Bahagia Meningkat:
Dengan pola bernafas yang lebih lambat, frekuensi otak dan emosi kita bertambah lambat menjadi kira-kira 1/5 Hz sehingga masuk pada pola gelombang Epsilon. Hal ini menyebabkan stres berkurang, dan kita menjadi lebih optimis, senang, dan bahagia. Dengan berkurangnya stres, penyakit akibat stres juga berkurang.

Menyanyi, Aktivitas Bernafas Panjang:

Salah satu kegiatan yang membuat nafas menjadi panjang adalah bernyanyi. Orang yang belajar bernyanyi selalu disuruh berdiri tegak, sehingga dapat menarik nafas lebih banyak dan lebih panjang. Dalam artikel sebelumnya, saya menulis tentang rahasia kesehatan nenek berusia 98 tahun, yaitu setiap malam menyanyi berkaraoke di rumahnya. Jadi bila Anda mempunyai hobi bernyanyi, silahkan salurkannya secara sehat seperti nenek sehat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar